Senin, 10 Januari 2011
5 Eksperimen Otak Paling Kejam Dalam Sejarah
Jakarta, Sistem saraf berpusat di otak, sehingga banyak hal bisa diubah dengan memberikan perlakuan tertentu di bagian tersebut. Namun sejarah mencatat, percobaan-percobaan yang dilakukan untuk mempengaruhi otak sering melampaui batas perikemanusiaan.
Dikutip dari Telegraph, Jumat (7/1/2011), berikut ini 5 dari berbagai eksperimen kejam yang pernah dilakukan baik pada manusia maupun binatang.
1. Eksperimen ibu asuh
Di era 1960-an, ilmuwan Amerika Serikat, Harry Harlow melakukan penelitian kontroversial yang tak terlupakan karena dinilai tidak etis. Ia memisahkan anak kera dari induknya lalu mengurungnya ke kandang dengan 2 induk palsu, masing-masing terbuat dari besi dan kain.
Anak kera itu menyusu pada induk palsu dari besi yang memang dipasangi botol susu, namun segera beralih ke induk palsu dari kain setiap kali ditakut-takuti. Dalam perkembangannya, anak kera itu tumbuh dengan berbagai gangguan emosi dan kejiwaan.
2. Pengambilan otak pasien gangguan memori
Henry Gustav Molaison, pasien gangguan memori otak permanen asal Amerika Serikat telah dijadikan bahan penelitian sejak tahun 1950-an. Salah satu eksperimen yang pernah dilakukan adalah mengambil bagian otaknya yang disebut hippocampus untuk keperlian sebuah penelitian.
Ketika pasien itu meninggal tahun 2008, sisa otak yang masih ada diambil dan disayat menjadi 2.401 penampang histologis dan saat ini dipamerkan di University of California, San Diego.
3. Cuci otak tawanan perang
Militer China dikabarkan pernah mencuci otak tentara Amerika yang menjadi tawanan dalam Perang Korea sehingga membelot dari kesatuannya. Prosesnya cukup panjang, mulai dari diasingkan dan disiksa lalu tiba-tiba diberi kenyamanan hingga akhirnya berbalik menyatakan diri sebagai anti-Amerika.
Efek yang sama ditiru oleh pihak Amerika dengan metode yang lebih brutal, yakni menggunakan obat-obatan yang menyebabkan tawanan mengalami koma. Metode lain yang digunakan adalah kejutan listrik dan obat penenang Lysergic Acid Diethylamide (LSD) yang menyebabkan efek samping halusinasi.
4. Terapi kejut listrik
Stanley Milgram, psikolog Amerika Serikat melakukan eksperimen dengan listrik di era 1960-an. Relawan yang terlibat dapat mempelajari sesuatu dengan lebih cepat, sebab setiap kali gagal selalu diberi kejutan listrik dengan tegangan mencapai 450 volt.
Eksperimen itu dinilai sangan tidak etis karena menyebabkan stres berat pada para partisipan yang terlibat. Terlebih belakangan terungkap, para partisipan yang terlibat adalah orang-orang yang dibayar untuk berpura-pura terpengaruh oleh terapi kejut listrik tersebut.
5. Mengubah orientasi seks dengan implan listrik
Tahun 1950-an, Robert Health dari Amerika Serikat mengembangkan implan elektroda yang ditanam di otak untuk mengubah orientasi seks seseorang. Pada masa itu, homoseksualitas merupakan hal yang tabu dan dianggap penyakit sehingga harus disembuhkan.
Salah satu 'korbannya' adalah seorang pria gay berusia 24 tahun, yang kemudian menjadi straight atau menyukai lawan jenis setelah menggunakan implan tersebut. Bahkan untuk membuktikan keberhasilannya, Heath menyewa seorang pelacur wanita untuk memuaskan sang mantan gay.
Technorati : 5 Eksperimen Otak Paling Kejam Dalam Sejarah
Del.icio.us : 5 Eksperimen Otak Paling Kejam Dalam Sejarah
Zooomr : 5 Eksperimen Otak Paling Kejam Dalam Sejarah
Flickr : 5 Eksperimen Otak Paling Kejam Dalam Sejarah
Pohon Jeruk Berbuah Pepaya di Palembang
Satu pohon jeruk yang ditanam di halaman rumah milik pasangan Husein dan R.A Mulyana di kelurahan Pulo Kerto Kecamatan Gandus Palembang berbuah pepaya. Demikian berita dari koresponden Televisi Palembang yang sehat dengan reiki terima di Studio Sembilan Sabtu beberapa waktu lalu.
Jika dalam syair lagu ada ungkapan semangka berdaun sirih, di kelurahan Pulo Kerto Kecamatan Gandus ada pohon jeruk berbuah pepaya. Pohon jeruk yang ditanam pasangan Husein dan R.A Mulyana di halaman rumahnya beberapa tahun lalu kini berbuah pepaya.
Beberapa warga sekitar Pulokerto menganggap keanehan ini bukan hal luar biasa karena memang ada jenis pohon jeruk yang bisa berbuah seperti pepaya baik bentuk dan rasa buahnya. Mesti demikian banyak warga sekitar yang datang ingin melihat langsung bagaimana bentuk pohon jeruk berbuah pepaya tersebut.
Menurut R.A Mulyana pohon jeruknya telah berbuah dua kali namun ketika berbuah pertama kali buahnya hanya satu dan busuk langsung jatuh ke tanah sehingga ia tidak mengetahui kalau pohon jeruknya berbuah pepaya. Kali ini pohon jeruknya berbuah empat biji dan satu diantaranya ketika dibelah isi buah jeruk tersebut persis buah pepaya yang mengkal penuh biji ditengahnya ada serat seperti buah jeruk. Buah ini setelah dicicipi rasanya persis buah pepaya.
source: http://arumsekartaji.wordpress.com/2011/01/08/pohon-jeruk-berbuah-pepaya/
source: http://arumsekartaji.wordpress.com/2011/01/08/pohon-jeruk-berbuah-pepaya/
Saat Putri Anda Mengalami Menstruasi Pertamanya
Jakarta, Pubertas pada remaja putri ditandai dengan datangnya menstruasi pertama. Meski merupakan proses yang alamiah, pengalaman yang baru pertama kalinya terjadi seumur hidup sering membuat panik sehingga perlu dipersiapkan dengan baik.
Kebanyakan remaja mendapatkan menstruasi pertamanya pada usia 12-14 tahun, meski perbedaan kondisi hormonal bisa menyebabkan beberapa remaja mendapatkannya lebih awal atau bahkan lebih lambat. Peristiwa ini sekaligus menandai mulai berfungsinya organ-organ reproduksi.
Dikutip dari Livestrong, Senin (10/1/2011), berikut ini beberapa hal yang bisa dipersiapkan oleh remaja putri menjelang datang bulan untuk pertama kalinya.
1. Amati tanda-tandanya
Mengenali gejala-gejala pubertas sedikit banyak akan membantu mengantisipasi datangnya menstruasi pertama. Mulailah membawa pembalut dan sejenisnya jika rambut-rambut halus mulai tumbuh di kemaluan, buah dada mulai tumbuh dan ada perubahan-perubahan lain pada bentuk tubuh.
Masa pubertas juga menjadi masa yang tepat untuk mempelajari kesehatan reproduksi, sebab pada masa itulah organ-organ kewanitaan mulai berfungsi dengan baik. Bekal pengetahuan dapat membantu mencegah berbagai masalah yang berhubungan dengan kebersihan organ kewanitaan maupun masalah yang lebih berat termasuk kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan penyakit.
2. Siapkan kebutuhan
Beberapa remaja putri mendapatkan menstruasi pertamanya di sekolah, sehingga remaja dianjurkan menyimpan pembalut atau sejenisnya di tas untuk mengantisipasi saat-saat yang tidak terduga. Tidak ada salahnya juga membawa lebih lebih dari 1, siapa tahu ada teman sekelas yang mendapatkan menstruasi petamanya pada saat yang bersamaan.
3. Kenali gejala pramenstruasi
Beberapa perempuan tidka merasakan gejala apapun sebelum datang bulan, namun sebagian besar mengalami sindrom pramenstruasi. Karena itu jangan panik jika sesaat menjelang menstruasi perut terasa nyeri atau kram, kepala pening dan emosi tidak stabil. Ambil sebutir tablet pereda nyeri jika memang gejala itu sudah tak tertahankan.
4. Siapkan pakaian ganti
Apabila pembalut tidak sanggup menampung darah yang dikeluarkan, flek atau bercak merah akan muncul rok atau celana. Pakaian ganti perlu dipersiapkan sebagai rencana candangan jika ternyata volume darah tidak sesuai perkiraan. Untuk menghadapi menstruasi pada siklus berikutnya, pilih pembalut yang paling sesuai dengan kebutuhan.
5. Bentuk satu kelompok dengan teman sebaya
Menstruasi pertama pada setiap individu bisa terjadi pada usia yang berbeda-beda, namun pada teman sebaya ada kecenderungan lebih besar untuk mengalaminya dalam waktu berdekatan. Bentuk satu kelompok dengan tujuan yang sama, yakni saling mendukung dan berbagi pengalaman soal menstruasi pertama yang mungkin masih terasa canggung untuk diceritakan pada orang yang lebih dewasa.
Kebanyakan remaja mendapatkan menstruasi pertamanya pada usia 12-14 tahun, meski perbedaan kondisi hormonal bisa menyebabkan beberapa remaja mendapatkannya lebih awal atau bahkan lebih lambat. Peristiwa ini sekaligus menandai mulai berfungsinya organ-organ reproduksi.
Dikutip dari Livestrong, Senin (10/1/2011), berikut ini beberapa hal yang bisa dipersiapkan oleh remaja putri menjelang datang bulan untuk pertama kalinya.
1. Amati tanda-tandanya
Mengenali gejala-gejala pubertas sedikit banyak akan membantu mengantisipasi datangnya menstruasi pertama. Mulailah membawa pembalut dan sejenisnya jika rambut-rambut halus mulai tumbuh di kemaluan, buah dada mulai tumbuh dan ada perubahan-perubahan lain pada bentuk tubuh.
Masa pubertas juga menjadi masa yang tepat untuk mempelajari kesehatan reproduksi, sebab pada masa itulah organ-organ kewanitaan mulai berfungsi dengan baik. Bekal pengetahuan dapat membantu mencegah berbagai masalah yang berhubungan dengan kebersihan organ kewanitaan maupun masalah yang lebih berat termasuk kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan penyakit.
2. Siapkan kebutuhan
Beberapa remaja putri mendapatkan menstruasi pertamanya di sekolah, sehingga remaja dianjurkan menyimpan pembalut atau sejenisnya di tas untuk mengantisipasi saat-saat yang tidak terduga. Tidak ada salahnya juga membawa lebih lebih dari 1, siapa tahu ada teman sekelas yang mendapatkan menstruasi petamanya pada saat yang bersamaan.
3. Kenali gejala pramenstruasi
Beberapa perempuan tidka merasakan gejala apapun sebelum datang bulan, namun sebagian besar mengalami sindrom pramenstruasi. Karena itu jangan panik jika sesaat menjelang menstruasi perut terasa nyeri atau kram, kepala pening dan emosi tidak stabil. Ambil sebutir tablet pereda nyeri jika memang gejala itu sudah tak tertahankan.
4. Siapkan pakaian ganti
Apabila pembalut tidak sanggup menampung darah yang dikeluarkan, flek atau bercak merah akan muncul rok atau celana. Pakaian ganti perlu dipersiapkan sebagai rencana candangan jika ternyata volume darah tidak sesuai perkiraan. Untuk menghadapi menstruasi pada siklus berikutnya, pilih pembalut yang paling sesuai dengan kebutuhan.
5. Bentuk satu kelompok dengan teman sebaya
Menstruasi pertama pada setiap individu bisa terjadi pada usia yang berbeda-beda, namun pada teman sebaya ada kecenderungan lebih besar untuk mengalaminya dalam waktu berdekatan. Bentuk satu kelompok dengan tujuan yang sama, yakni saling mendukung dan berbagi pengalaman soal menstruasi pertama yang mungkin masih terasa canggung untuk diceritakan pada orang yang lebih dewasa.
10 Jenis Bra Yang Biasa Dipakai Wanita
1. Adhesive Bra
Bra yang menempel dan menyatu dengan payudara. Tidak ada kain lingkar dada juga tali bahu. Memiliki daya topang kecil ke payudara. Bra tipe ini cocok untuk baju yang bergaya backless dan strapless. Terdapat dua tipe. Pertama, tipe sekali pakai yang terbuat dari kertas dengan perekat kuat. Kedua, tipe pakai berulang berbahan silicon yang dapat dicuci dan dipakai kembali.
2. Bandeau Bra
Bra dari kain berbentuk sederhana, dipakai menutup payudara. Bra tipe ini memberi daya topang kecil pada payudara dan tidak begitu mendukung bentuk payudara.
3. Belly Dance Bra
Asumsi umum mengatakan bahwa ukuran bra tari perut (belly dancing) sama dengan ukuran bra normal. Jika payudara anda berukuran 32C anda dapat mengenakan bra tari perut ini dengan ukuran 34B. Cukup nyaman dengan sedikit penyesuaian.
4. Bridal Bra/Corset
Korset atau bra khusus pengantin harus mampu membentuk badan bagian atas wanita agar pas dengan gaun pengantinnya. Sebagai tambahan, bra ini akan memperbaiki kesan postur tubuh wanita yang mengenakannya. Dibandingkan dengan bra tipe dengan tali pundak, korset lebih nyaman digunakan asal payudara masuk seluruhnya ke dalam cupnya.
5. Built-in Bra
Bra yang mirip dengan produk garmen lainnya seperti pakaian renang atau tank top. Memberi daya topang ke payudara, tanpa harus terpisah dengan bajunya. Pada hampir semua produk bra tipe ini, terdapat tali elastis horizontal persisi di bawah payudara. Beberapa diantaranya dipasang cup juga kawat (underwire) seperti desain bra lainnya. Pada beberapa produk cup atau kawat ini dapat dilepas dengan mudah.
6. Convertible Bra
Bra tipe ini memiliki tali pengait belakang, yang dapat dipasang dan diatur dengan beberapa cara. Dapat menjadi model biasa atau model silang, memakai tali plastik transparan juga bisa.
7. Cupless Bra
Bra tipe ini memiliki “bingkai” bra, tapi tidak memiliki cup bra. (haa???). Bra ini meng-ekpos areola dan puting payudara dengan bingkainya. Bra ini biasa dipakai sebagai eortic lingerie, sehingga saat si wanita mengenakan gaun malam, puting akan terlihat secara samar-samar. Wow..!!!
8. Demi Bra
Bra bergaya “setengah cup” dengan tali belakang lebar, serta kain penghubung di antara cup branya. Bra ini memberi kesan luar biasa pada belahan dada si pemakai. Pas dipakai saat mengenakan baju dengan potongan leher rendah. Demi bra didesain untuk mampu memberi daya topang besar ke payudara.
9. Front Closure Bra
Bra dengan cup penuh dan pengait di depan. Bra ini terpasang rata di punggung. Kain lingkar dada dibuat lebar. Beberapa model bergaya racerback yang sangat cocok saat mengenakan tank top. Dijamin anti selip!
10. Full Support Bra
Tipe bra ini didesain untuk memberikan daya topang yang baik bagi payudara secara keseluruhan. Bentuk biasa, praktis, dan dapat dipakai sehari hari.
Bra yang menempel dan menyatu dengan payudara. Tidak ada kain lingkar dada juga tali bahu. Memiliki daya topang kecil ke payudara. Bra tipe ini cocok untuk baju yang bergaya backless dan strapless. Terdapat dua tipe. Pertama, tipe sekali pakai yang terbuat dari kertas dengan perekat kuat. Kedua, tipe pakai berulang berbahan silicon yang dapat dicuci dan dipakai kembali.
2. Bandeau Bra
Bra dari kain berbentuk sederhana, dipakai menutup payudara. Bra tipe ini memberi daya topang kecil pada payudara dan tidak begitu mendukung bentuk payudara.
3. Belly Dance Bra
Asumsi umum mengatakan bahwa ukuran bra tari perut (belly dancing) sama dengan ukuran bra normal. Jika payudara anda berukuran 32C anda dapat mengenakan bra tari perut ini dengan ukuran 34B. Cukup nyaman dengan sedikit penyesuaian.
4. Bridal Bra/Corset
Korset atau bra khusus pengantin harus mampu membentuk badan bagian atas wanita agar pas dengan gaun pengantinnya. Sebagai tambahan, bra ini akan memperbaiki kesan postur tubuh wanita yang mengenakannya. Dibandingkan dengan bra tipe dengan tali pundak, korset lebih nyaman digunakan asal payudara masuk seluruhnya ke dalam cupnya.
5. Built-in Bra
Bra yang mirip dengan produk garmen lainnya seperti pakaian renang atau tank top. Memberi daya topang ke payudara, tanpa harus terpisah dengan bajunya. Pada hampir semua produk bra tipe ini, terdapat tali elastis horizontal persisi di bawah payudara. Beberapa diantaranya dipasang cup juga kawat (underwire) seperti desain bra lainnya. Pada beberapa produk cup atau kawat ini dapat dilepas dengan mudah.
6. Convertible Bra
Bra tipe ini memiliki tali pengait belakang, yang dapat dipasang dan diatur dengan beberapa cara. Dapat menjadi model biasa atau model silang, memakai tali plastik transparan juga bisa.
7. Cupless Bra
Bra tipe ini memiliki “bingkai” bra, tapi tidak memiliki cup bra. (haa???). Bra ini meng-ekpos areola dan puting payudara dengan bingkainya. Bra ini biasa dipakai sebagai eortic lingerie, sehingga saat si wanita mengenakan gaun malam, puting akan terlihat secara samar-samar. Wow..!!!
8. Demi Bra
Bra bergaya “setengah cup” dengan tali belakang lebar, serta kain penghubung di antara cup branya. Bra ini memberi kesan luar biasa pada belahan dada si pemakai. Pas dipakai saat mengenakan baju dengan potongan leher rendah. Demi bra didesain untuk mampu memberi daya topang besar ke payudara.
9. Front Closure Bra
Bra dengan cup penuh dan pengait di depan. Bra ini terpasang rata di punggung. Kain lingkar dada dibuat lebar. Beberapa model bergaya racerback yang sangat cocok saat mengenakan tank top. Dijamin anti selip!
10. Full Support Bra
Tipe bra ini didesain untuk memberikan daya topang yang baik bagi payudara secara keseluruhan. Bentuk biasa, praktis, dan dapat dipakai sehari hari.
source: http://www.unikaja.com/2010/03/10-jenis-bra.html#ixzz1Ak5czonL
Karabash, Kota Yang Polusinya Terparah di Dunia
Karabash merupakan sebuah kota kecil di kawasan Chelyabinsk, Rusia. Kota berpenduduk 15 ribu orang itu mulai ramai sejak tahun 1822, setelah para penambang menemukan cadangan emas di kawasan tersebut. Di awal abad ke-20, penambang juga mulai menggali tembaga dari perut bumi. Sayangnya, setelah beberapa dekade biji tembaga dikuras dan masyarakat mendirikan pabrik peleburan logam, kota itu kemudian berubah menjadi kawasan darurat ekologi. Setiap tahun, pabrik itu mengeluarkan 180 ton gas yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam di kawasan sekitarnya.
Otak Ikan Cere / Guppy Sama Pintar dengan Manusia
Di Indonesia, Mosquitofish sering disebut dengan ikan Gupi, ikan Seribu, atau ikan Cere. Ikan air tawar ini memakan larva nyamuk dan sangat sosial dalam hidupnya. Saat mereka sedang sendirian, prioritas pertama yang ada di pikirannya adalah menemukan ikan Cere lain.
Dari penelitian terakhir, dalam sebuah eksperimen di lab ternyata ikan itu bisa ‘menghitung’ dan membedakan kuantitas numerik. Tidak hanya jumlah yang kecil misalnya 4 dan 8, tetapi ikan itu juga bisa membedakan antara kuantitas besar seperti 100 dan 200.
“Anda tentu tidak berharap bisa menemukan hal yang menarik semacam ini saat berurusan dengan hewan seperti ikan,” kata Christian Agrillo, ketua tim peneliti dari University of Padova, Italia, seperti dikutip dari NationalGeographic, 9 Januari 2010. “Ini sangat luar biasa,” ucapnya.
Namun, kata Agrillo, kemampuan numerik ini juga berkurang saat rasio antara kedua angka diubah. Efek ini juga terjadi di antara manusia yang disurvey.
Dari penelitian terakhir, dalam sebuah eksperimen di lab ternyata ikan itu bisa ‘menghitung’ dan membedakan kuantitas numerik. Tidak hanya jumlah yang kecil misalnya 4 dan 8, tetapi ikan itu juga bisa membedakan antara kuantitas besar seperti 100 dan 200.
“Anda tentu tidak berharap bisa menemukan hal yang menarik semacam ini saat berurusan dengan hewan seperti ikan,” kata Christian Agrillo, ketua tim peneliti dari University of Padova, Italia, seperti dikutip dari NationalGeographic, 9 Januari 2010. “Ini sangat luar biasa,” ucapnya.
Namun, kata Agrillo, kemampuan numerik ini juga berkurang saat rasio antara kedua angka diubah. Efek ini juga terjadi di antara manusia yang disurvey.
Pada eksperimen, seekor ikan ditempatkan pada penampungan. Ia diminta memilih satu di antara dua pintu yang diberi gambar geometrik. Misalnya, pintu A diberi empat gambar geometri, sementara pintu B diberi delapan gambar. Pintu-pintu ini nantinya mengarah ke tempat di mana kelompok ikan-ikan Cere lain berada.
Pada uji awal, ikan tidak tahu harus pergi ke mana dan mereka memilih secara acak. Akan tetapi, sejalan dengan waktu, ikan itu mulai memilih pintu yang tepat. Peneliti kemudian menggunakan lebih banyak gambar di pintu.
“Cukup menarik, sebagian ikan yang diteliti tampak terkejut saat angkanya diubah menjadi ratusan. Mereka berenang ke dalam pintu lalu melihat pada gambar itu seperti layaknya sedang mencoba memahami sesuatu,” kata Agrillo. “Namun, setelah beberapa saat, mereka mulai berhasil menjawab tantangan itu,” ucapnya.
Saat peneliti mengubah jumlah gambar di pintu, diketahui bahwa saat gambar di kedua pintu memiliki jumlah yang makin serupa, tingkat keberhasilan ikan itu dalam menemukan jalan ke kelompok yang tepat semakin menurun.
Sebagai contoh, saat rasio gambar adalah 1 banding 2 (misalnya 8 banding 16) atau 2 banding 3 (8 banding 12), ikan lebih mampu memilih pintu yang tepat. Akan tetapi, ketika rasio diubah menjadi 3 banding 4 (misalnya 9 banding 12), mereka tidak menunjukkan bahwa mereka bisa membedakan perbedaan di antara kedua jumlah itu.
Peneliti kemudian melakukan uji coba yang sama pada manusia. Sebanyak 25 orang mahasiswa diminta melakukan tes yang serupa dengan ujian yang diberikan pada ikan.
Pada percobaan, mahasiswa diminta menentukan perbedaan antara jumlah yang besar dalam waktu dua detik agar tidak cukup waktu untuk menghitung jumlah gambar-gambar geometrik yang ada di pintu.
Meski secara umum manusia lebih akurat dibanding ikan Cere, ternyata kemampuan untuk menilai perbedaan jumlah menurun saat rasio perbandingan angkanya diubah dari 2 banding 3 menjadi 3 banding 4.
Menurut Agrillo dan timnya, hasil ini menambah bukti bahwa manusia, ikan, dan vertebrata lain memiliki kemampuan yang sama dalam memproses angka meskipun manusia memiliki kemampuan yang jauh lebih baik.
source: http://teknologi.vivanews.com/news/read/198289-otak-cere-sama-pintar-dengan-manusia